Rekonseptualisasi Makna Jihad Melalui Kurikulum Di Pondok Pesantren Salaf Kabupaten Tegal

  • Mokhamad Miptakhul Ulum Author
Keywords: Reconceptualization, Jihad, Curriculum, Salaf Islamic Boarding School

Abstract

The discussion of jihad is a very extrem theme. Wise people must be careful discuss it. The word jihad if expressed by someone in a speech can be dangerous because with that word can be people’s blood who should be respected, instead it flows. Some teachers of salaf islamic boarding school in Tegal Regency always be careful in discuss the concept of jihad. Their strategy is create a curriculum that is not to detailed. They not necessarily give a discussion of jihad to their students. The power of intellectual, spiritual and student mentality get the teacher’s attention in giving a discussion of jihad to theirs student. The intellectual power, spirituality and mentality of the santri are the concern of the teacher in giving discussion of jihad to his students. This research aims to deeply analyze the pattern of teaching carried out by salaf islamic boarding school teachers in Tegal Regency on the meaning of jihad. This type of research is field research and using a qualitative approach. The sources of this research is Nurul Huda Al-Mu’awanah Islamic Boarding School Danawarih Balapulang Tegal Regency. Methode of data collection is documentation, observation and interviews. The analysis used is descriptive field analysis. The result of this reserach is discussion of the meaning of jihad has new discourse that implemented throught the curriculum of salaf islamic boarding schools ini Tegal Regency, that is in the form of intellectual and spiritual cultivation as study, full respect for pancasila, red and white flag and traditional customs as well as doing self defense training, karate and pagar nusa.

References

Abdul Jalal, A. A. (2017). Pondok Pesantren dan Jihad: Studi tentang Pembelajaran Konsep Jihad di Pondok Pesantren Nurussalam Ciamis. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 5(1), 55–66.

Aceng Kosasih, Wawan Hermawan, S. (2016). Model Pendidikan Anti Teroris melalui Internalisasi Dzikir di Pesantren. JPIS: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 101–110.

Al-Ghazali, M. ibn M. (1997). al-Wasith fi al-Madzhab. Dar al-Salam.

Ali, A. al-D. (2016). Kanz al-Umal fi Sunan al-Aqwal wa al-Af’al (M. U. A-Dimyati (ed.)). Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Arifin, S. (2009). Radikalisasi Paham Keagamaan Komunitas Pesantren. 12(1), 27–57.

As-Salam, A.-I. ibn A. (n.d.). Qawaid al-Ahkam fi Mashalih al-Anam. Dar al- Kutub al-Ilmiyyah.

At-Tijani, U. (n.d.). Rimahu Khizbi ar-Rahiim ‘ala Nukhuri Khizbi ar-Rajiim. Book-Publisher.

Ayub Mursalin, I. K. (2010). Pola Pendidikan Keagamaan Pesantren dan Radikalisme: Studi Kasus Pesantren- pesantren di Provinsi Jambi. Kontekstualita, 25(2), 255–290.

Azzah Nor Laila, F. R. (2018). Pesantren Amtsilati sebagai Role Model Pendidikan Berbasis Anti Radikalisme di Jepara. Al-Fikri: Jurnal Studi Dan Penelitian Pendidikan Islam, 1(2), 22–30.

Baso, A. (2012). Akar Pendidikan Kewarganegaraan di Pesantren. XVII(4).

Chirzin, M. (2006). Reaktualisasi Jihad fi. Ulumuna, X(1), 59–80.

Darmadji, A. (2011). Pondok Pesantren dan Deradikalisasi Islam di Indonesia. Millah, XI(1), 235–252.

Hardjana, A. M. (2005). Religiositas, Agama dan Spiritualitas. Kanisius.

Kholis, N. (2017). Pondok Pesantren Salaf sebagai Model Pendidikan Deradikalisasi Terorisme. Akademika, 22(1), 153–172.

Lasmana, N. (2017). Deradikalisasi Agama melalui Pesantren. Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, I(1), 25–44.

Ma’arif, S. (2014). Ideologi Pesantren Salaf: Deradikalisasi Agama dan Budaya Damai. Ibda’, 12(2), 198–209.

Moesa, A. M. (2007). Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama. Lkis.

Mu’allim, A. (2006). Isu Terorisme dan Stigmatisasi terhadap Pondok Pesantren (Meluruskan Kesalahpahaman terhadap Pondok Pesantren). Millah, VI(1), 47–59.

Mundzir, A. (2019). Kenapa Kiai Cenderung ‘Menghindari’ Bab Jihad? Ini Kata Gus Baha’. NU Online. https://islam.nu.or.id/post/read/104059/kenapa-kiai-cenderung-menghindari-bab-jihad-ini-kata-gus-baha

Noorhayati, S. M. (2017). Pendidikan Multikultural di Pesantren (Upaya Membendung Radikalisme di Indonesia ). Madania, 21(1), 67–78.

Qardhawi, Y. (2010). FIqh Jihad: Sebuah Karya Monumental Terlengkap tentang Jihad menurut al-Qur’an dan Sunnah. Mizan.

Quthb, S. (2008). Tafsir fi Zhilalil Qur’an. Gema Insani Press.

Ramadhan, M. (2015). Radikalisme Agama melalui Pendidikan Multikultural dan Inklusivisme (Studi pada Pesantren al-Hikmah Benda Sirampog Brebes). Jurnal SMaRT, 1(2), 177–190.

Saragih, M. S. (2015). Memaknai Jihad: (Antara Sayyid Quthb & Quraish Shihab). Deepublish.

Syakir, M. M. (1998). Al-Amal bi al-Ihtiyath fi Fiqh al-Islami. Dar al- Nafais.

Thohir Yuli Kusmanto, Moh. Fauzi, M. M. J. (2015). Dialektika Radikalisme dan Anti Radikalisme di Pesantren. Walisongo, 23(1), 27–50.

Times, I. (2020). 5 Pahlawan Nasional Berlatar Belakang Santri. https://www.idntimes.com/news/indonesia/irfanfathurohman/5-pahlawan-nasional-berlatar-belakang-santri/5

Wibowo, S. E. (2014). Ajaran Jihad dalam Kurikulum Pesantren. Fenomena, 13(2), 197–208.

Published
2021-12-18
How to Cite
Ulum, M. (2021). Rekonseptualisasi Makna Jihad Melalui Kurikulum Di Pondok Pesantren Salaf Kabupaten Tegal. An-Nawa: Jurnal Studi Islam, 3(2), 42-53. https://doi.org/10.37758/annawa.v3i2.319