Alfiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab

Pengertian dan Hakikat Belajar dan Pembelajaran Bahasa Arab

2023-08-03T13:53:33+00:00

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bisa berkembang dan bereproduksi. Didalam suatu perkembangan salah satunya kualitatif itu dibutuhkan perkembangan manusia yang lebih manusiawi. Bentuk upaya agar terjadinya manusia yang berkualitas harus ada proses humanisasi, yaitu proses “memanusiakan manusia”. Proses itu tidak akan bisa terealisasikan secara tepat kecuali dengan mengamati, mempelajari, dan menghayati sesuatu yang ada di sekitar melalui belajar.

Media dan Teknologi Pembelajaran Bahasa Arab

2023-09-07T04:33:33+00:00

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Yang di sini pendidik sangat berpengaruh dalam kesuksesan belajar peserta didiknya. Untuk menarik perhatian murid tentu guru harus pintar dalam mengo disikan keadaan kelas dengan cara yang unik atau sesuatu yang tidak biasa agar terciptanya kelas yang PAKEM. Teknologi bertujuan agar dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas, begitupun pada proses pembelajaran Bahasa Arab. Teknologi berperan sebagai kemudahan bagi para peserta didik dalam mengembangkan wawasannya.

Humanistik Dan Pengaplikasiannya Dalam Pembelajaran

2023-09-07T06:00:42+00:00

Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Abraham maslow lahir pada tahun 1908 di new york dan wafat pada 1970 di california. Pada tahun 1954 ia mempublikasikan kajiannya berupa buku dengan judul “motivation and personality”. Ia terkenal karna karyanya tersebut dengan membidangi lahirnya pandangan pengaktulisasian diri. Teori yang diangkat menuntut potensi peserta didik dalam prosesnya. Peserta didik dianggap sebagai subjek , peserta didik dituntun agar memiliki sifat yang bertanggung jawab dan memiliki keperibadian yang lebih bauk lagiterhadap sekitarnya. Kebutuhan yang dimaksud dalam teori ini ada 5 yaitu fisiologis, rasa aman, cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi.